Be Positive, Full of Passion and Ideas

bagi kalian yang mau berhenti menggunakan nomor tertentu atau suka gonta-ganti kartu SIM namun tidak mau dibatasi dengan peraturan pemeri...

CARA MUDAH UNREG KARTU PRABAYAR


bagi kalian yang mau berhenti menggunakan nomor tertentu atau suka gonta-ganti kartu SIM namun tidak mau dibatasi dengan peraturan pemerintah baru yang membatasi pendaftaran kartu SIM per individu, berikut ini rangkuman cara unreg data kalian untuk setiap operator:

Operator
Cara UNREG
Telkomsel
SMS dengan format:  UNREG#NoHP ke 4444
Atau dengan kode USSD *444#
XL
SMS dengan format:   UNREG#NoHP ke 4444
Atau dengan kode USSD *123*4444#
Indosat
SMS dengan format:   UNPAIR#No_HP# ke 4444
Tri
Akses web https://registrasi.tri.co.id pilih UNREG

Semoga Bermanfaat!

Artikel ini saya tulis sebagai bentuk keisengan yang bermula dari matinya nomor IM3 yang sudah dipakai selama 7 tahun terakhir, seben...

HATI-HATI AGRESIVE MARKETING STRATEGY OPERATOR SELULER DI INDONESIA



Artikel ini saya tulis sebagai bentuk keisengan yang bermula dari matinya nomor IM3 yang sudah dipakai selama 7 tahun terakhir, sebenarnya tanda-tanda tersebut sudah mulai terlihat sejak beberapa hari yang lalu ketika seorang teman ingin menelpon namun tidak bisa karena “nomor tidak terdaftar”, saat itu aku mengabaikannyai karena sudah sangat sering terjadi mungkin ini hanya gangguan seperti biasa ditambah tidak ada notifikasi sama sekali dari pihak Indosat jika nomor saya akan masuk masa tenggang. Namun keesokan harinya tiba-tiba kartu IM3 tidak ada sinyal samasekali. Awalnya aku masih mengira ini gangguan normal karena di daerah sini memang sinyal indosat terkadang tidak stabil. Namun setelah direstart dan coba menanyakan ke teman yang menggunakan IM3 di area yang sama mereka tidak mengalami masalah. Akhirnya cara terakhir yang aku coba yaitu mengisi ulang pulsa dan ternyata status nomor tersebut tidak terdaftar, fix nomor yang sudah menemani saya sejak zaman kuliah ini mati total.

Setelah membaca beberapa artikel online ternyata masih ada harapan untuk reaktivasi nomor tersebut yaitu dengan mengajukan reaktivasi ke gerai oredoo/indosat. Nah langsunglah saya pergi ke gerai oredoo terdekat dan setelah bertanya ternyata ada ketentuan baru dimana nomor saya nanti akan menjadi pasca bayar ditambah harus bundle dengan HP plus paket pulsa atau kuota minimal setahun. Mendengar hal ini aku hanya ketawa saja dan langsung pamit, ya inilah akibat dari persaingan pasar yang semakin ketaat. Seperti yang kita ketahui bersama saat ini pengaturan mengenai maksimal penggunaan nomor ponsel per orang sudah diatur, begitupula dengan persaingan harga/tarif yang semakin diperketat untuk menyehatkan persaingan pasar. Dulu pertama kali aku menggunakan IM3 pertimbangan utamanya adalah murahnya paket sms dan telpon sampai kemudian muncul berbagai operator baru yang sangat tidak rasional dalam menawarkan paket sms/telpon. Disinilah strategi keunggulan harga sangat bermain. Namun dilain sisi pengguna telkomsel (terutama kalangan eksekutif swasta , pegawai kantoran, dan kalangan ekonomi ‘atas’ lainnya) masih setia karena layanan dan kualitas sinyal yang kuat.

Seiring waktu berjalan, dengan semakin maju dan murahnya teknologi internet berbagai operator seluler kemudian melakukan berbagai diferensiasi, paket SMS dan telpon mulai meredup dan kalah dengan paket internet, chat dan social media yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Akhirnyapun akupun saat itu membeli kartu XL untuk koneksi internet sedangkan IM3 masih dipertahankan karena nilai historis dan untuk berbagai keperluan registrasi. Karena nomor im3  ini sangat jarang sekali digunakan akhirnya aku lupa untuk mengisi pulsa dan ya hanguslah sudah. Untuk mengembalikan nomor ini aku dihadapkan pada opsi untuk menganti kartu ke Pascabayar bundling paket internet/pulsa selama 1 tahun, apakah ini worth? Buat aku sih tidak karna aku tidak butuh tambahan handphone dan langganan internet baru. akhirnya aku memutuskan untuk berganti ke operator lain. Namun sejumlah pertanyaan masih menggaung didalam kepalaku Kenapa Indosat ‘memaksa’ konsumen untuk membeli paket dan harus menjadi pascabayar?.

ada beberapa kemungkinan jawaban yaitu indosat ingin mengamankan pendapatan/konsumennya atau indosat saat ini sedang mengalami tekanan dalam menghadapi persaingan pasar. Kenapa aku bilang indosat ingin mengamankan pendapatan/konsumennya tentunya hal ini terjawab dengan pemaksaan sepihak untuk menggunakan pascabayar yang belum lagi harus digabungkan dengan paket dan wajib minimal berlangganan selama satu tahun. Indosat melakukan strategi yang sangat agresif untuk memperoleh inflow dari berbagai konsumen yang mungkin bisa diperoleh bahkan dari pelanggan lama seperti saya. Tentunya strategi ini cukup kreatif dan mengesalkan.

Kemungkinan kedua yaitu indosat menghadapi tekanan besar dalam persaingan pasar dengan pembatasan penggunaan nomor untuk setiap orang dan semakin banyaknya pesaing yang sudah masuk kedalam pasar Indonesia. Kita lihat beberapa perbandingan paket internet yang ditawarkan oleh beberapa operator yang ada di Indonesia sebagai berikut:

Paket Internet


Telkomsel
Extra Combo XL
Nonstop Tri
Freedoom IM3
SmartFren
Harga
100.000
89.000
80.000
95.000
100.000
Kuota Utama
3,5 GB
10 GB
5 GB
20 GB
15 GB
Kuota 4g
2 GB

30 GB
5 GB

Kuota lainnya
5 GB
10 GB

3 GB / 7 hari
10 Gb Kuota Malam (jam 1-6)
15GB (jam 1-5)
SMS





Telpon

30 menit
30 Menit


Lainnya





Masa aktif
30 hari
30 hari
30 hari
30 Hari
30 Hari



Sumber: diolah oleh penulis, data per 15 Agustus 2018
Cakupan 4G (Orange) dan 4G+ (Merah) di Jabodetabek


Sumber : www.nperf.com , diakses 15 Agustus 2018


Sumber: https://tekno.kompas.com/read/2018/03/14/11360767/adu-internet-6-operator-telekomunikasi-di-indonesia-siapa-juaranya


Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa persaingan sangat ketat, semua operator menawarkan tarif yang serupa. Yang berarti bahwa perusahaan harus memiliki daya saing tersendiri yang menjadi cap yang melekat dalam benak setiap orang. Telkomsel dengan kualitas sinyal/layanan, XL dengan upayanya selalu terdepan dalam adopsi teknologi (dengan claim menjangkau 95% masyarakat Indonesia dan penerapan 4,5G). Lalu Indosat? Setidaknya bagi saya belum ada personal brand yang benar-benar melekat untuk saat ini tentunya hal ini berbeda bagi setiap orang dan ini merupakan output yang normal dari strategi pemasaran yang selama ini telah dilakukan oleh Indosat. Selain itu, konsumen juga memiliki preferensinya masing-masing walaupun secara spesifikasi paket yang ditawarkan serupa tapi apakah kualiatasnya sama? Apakah sesuai dengan kebutuhan konsumen?.

Sebenarnya praktik ‘pemaksaan’ ini tidak hanya dilakukan oleh marketing indosat. Teman saya yang menggunakan operator telkomsel juga termakan penawaran pascabayar dengan janji akan bisa dikembalikan ke prabayar jika merasa tidak puas. Namun kenyataannya saat dia ingin kembali ke prabayar tidak bisa dan dia harus berganti nomor. Baru-baru ini saya juga mendapatkan telpon dari marketing XL yang menawarkan pindah ke XLPrioritas dengan iming-iming tanpa deposit dan bisa kembali ke paket semula (marketing tidak bilang kembali ke prabayar, sangat licin sekali), penggunaan nama prioritas ini yang sangat catchy dan membuai seakan kita adalah konsumen prioritas dan istimewa padahal intinya juga sama yaitu menjadi pelanggan pascabayar. Mungkin teman-teman yang menggunakan operator lain juga mengalami hal yang serupa.

Kenapa aku tidak mau menggunakan pascabayar? Bukan karena suka gonta ganti kartu untuk dapat promo tapi keharusan tagihan minimum perbulan dan keharusan-keharusan lainnya lah yang menjadi faktor utamanya. Sekian dulu sharing pengalaman kali ini terimakasih




Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari

Translate

catatan

seluruh konten dalam website ini adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili tempat saya bekerja maupun tempat saya menempuh pendidikan